Kisah Pemain Bola Legenda Maradona Retire

Kisah Pemain Bola Legenda Maradona Retire

Pendek dan manis - Pesepakbola jenius

Untuk memutar video ini, aktifkan JavaScript atau coba di mesin pencari lain

Lahir 60 tahun lalu di bagian kumuh Buenos Aires, Diego Armando Maradona melepaskan diri dari kemiskinan dengan menjadi bintang sepak bola, yang dianggap sebagian kalangan lebih hebat dari Pele asal Brasil.

Sepanjang kariernya, Maradona mengemas 259 gol dalam 491 pertandingan. Berkat raihan tersebut, dia menggeser Pele dalam sebuah jajak pendapat untuk menentukan siapa pemain terhebat pada abad ke-20.

Namun, FIFA kemudian mengubah aturan pemilihan sehingga baik Maradona maupun Pele sama-sama dihargai.

Sumber gambar, Getty Images

Maradona memperlihatkan kemampuan dahsyat sejak usia muda. Dia mengantarkan tim muda Los Cebollitas menjadi tak terkalahkan dalam 136 pertandingan.

Debutnya bersama timnas Argentina dilakoni saat masih berusia 16 tahun dan 120 hari.

Dengan tinggi 167 centimeter, Maradona bukan atlet biasa.

Kelenturan, kegesitan, visi, kemahiran mengendalikan bola, kepiawaian menggiring bola, dan kemampuan mengoper secara akurat adalah elemen-elemen yang dia miliki sehingga dapat mengompensasi postur dan bobot tubuhnya yang kadang berlebih.

Dia memang lihai mengelabui pemain belakang lawan, namun sulit menghindari masalah.

Diego Maradona: Obituari - Legenda Argentina yang tercela

Sumber gambar, Getty Images

Mempesona, terkenal, luar biasa, jenius, keterlaluan. Diego Maradona. Ikon pesepak bola yang tercela.

Pria asal Argentina tersebut merupakan salah satu pesepak bola paling berbakat yang punya kombinasi langka: bakat alami, kecemerlangan, visi, dan kecepatan.

Pun dia adalah pemain yang membuat geram sebagian penggemar sepak bola ketika mencetak gol 'Tangan Tuhan' dan terpuruk dalam ketergantungan narkoba serta masalah pribadi di luar lapangan.

Pahlawan untuk Napoli - namun narkoba mengganjal

Maradona memecahkan rekor dunia untuk transfer pemain sebanyak dua kali. Pertama, saat hengkang dari Boca Juniors di negaranya menuju Barcelona, klub Spanyol itu membayar £3 juta pada 1982. Kedua, ketika bergabung dengan Napoli dua tahun kemudian seharga £5 juta.

Ada lebih dari 80.000 penggemar di Stadion San Paolo ketika dia tiba dengan helikopter. Seorang pahlawan baru.

Semasa di Italia, Maradona memperlihatkan kemampuan terbaiknya untuk klub, dipuja para fans, dan mengantarkan Napoli menjuarai Serie A untuk pertama kalinya pada 1987, kemudian yang kedua pada 1990.

Dia bahkan membawa Napoli menjadi kampiun Piala UEFA pada 1989.

Pesta merayakan gelar juara Serie A berlangsung selama lima hari yang dipadati ribuan orang di jalan-jalan Kota Naples. Namun, Maradona merasa tercekik oleh sorotan dan ekspektasi terhadapnya.

"Ini adalah kota yang hebat, namun saya susah bernapas. Saya ingin bebas berjalan ke mana-mana. Saya hanyalah seorang pemuda pada umumnya," kata Maradona.

Sumber gambar, Getty Images

Masa-masa itu justru menjadi masa bermasalah bagi Maradona. Dia terlibat dengan sindikat kejahatan Camorra, ketergantungan kokain, dan larut dalam gugatan hukum terkait anak.

Setahun setelah Argentina kalah 1-0 dari Jerman pada laga final Piala Dunia 1990 di Italia, tes doping pada Maradona menunjukkan hasil positif dan dia dilarang bermain selama 15 bulan.

Dia kembali berjuang untuk fit dan memperkuat timnas Argentina pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Saat mencetak gol dalam turnamen itu, dia merayakannya dengan menutupi kamera menggunakan wajahnya.

Awan kelabu kembali menggelayuti Maradona. Dia dikeluarkan dari timnas saat turnamen berlangsung setelah terungkap bahwa dia mengonsumsi ephedrine yang dilarang.

'Tangan Tuhan' dan 'Gol abad ini'

Sumber gambar, Getty Images

Raihan 34 gol dalam 91 kali penampilan bersama timnas Argentina hanya menggambarkan sekelumit kisah dalam karier Maradona yang berjalan seperti rollercoaster.

Dia turut mengantarkan 'Tim Tango'—julukan timnas Argentina—menjuarai Piala Dunia 1986 di Meksiko dan posisi pada final Piala Dunia 1990.

Pada babak perempat final Piala Dunia 1986, Maradona mengecap kontroversi yang belakangan melekat pada dirinya.

Sebelum berlangsung, pertandingan antara Argentina dan Inggris sudah lebih dulu panas akibat Perang Falkland antarkedua negara empat tahun sebelumnya.

Laga di lapangan rumput terbukti lebih tegang.

Saat pertandingan memasuki menit ke-51 dan skor masih imbang tanpa gol, Maradona melompat dan mencetak gol dengan meninju bola ke dalam gawang.

Belakangan dia mengatakan gol itu tercipta berkat "sedikit kepala Maradona dan sedikit Tangan Tuhan".

Empat menit setelah gol itu, dia kembali menjebol gawang Inggris melalui 'gol abad ini'.

Menerima bola di setengah lapangan, Maradona bergerak melaju, meliuk, mengelabui sejumlah pemain sebelum kemudian menceploskan bola ke gawang tanpa mampu dicegah kiper Peter Shilton.

"Anda pasti mengatakan itu menakjubkan. Tidak ada keraguan soal gol tersebut. Itu murni jenius dalam sepak bola," kata komentator BBC Barry Davies.

Inggris bisa membalas satu gol, namun Argentina menang. Maradona mengatakan itu "lebih dari sekadar memenangi pertandingan, itu soal menghantam Inggris".

SPORTPEDIA: Diego Maradona, Kisah “Dewa Bola” dari Argentina

Jumat, 16 Juni 2023 - 10:22 WIB

Jakarta, WISATA- Diego Maradona adalah salah satu ikon terbesar dalam sejarah sepak bola. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kisah hidupnya yang luar biasa, prestasi di lapangan, dan warisan yang abadi dalam dunia sepak bola. Maradona tidak hanya dihormati sebagai pemain yang brilian, tetapi juga sebagai sosok yang penuh kontroversi dan daya tarik yang tak terbantahkan.

Masa Muda dan Debut Karier Diego Armando Maradona lahir pada 30 Oktober 1960 di Villa Fiorito, pinggiran kota Buenos Aires, Argentina. Dari usia dini, Maradona menunjukkan bakat sepak bola yang luar biasa. Pada usia 16 tahun, dia membuat debutnya di klub Boca Juniors di Argentina sebelum akhirnya pindah ke Barcelona di Spanyol pada tahun 1982.

Kejayaan di Klub dan Timnas Argentina Puncak karier Maradona datang pada Piala Dunia FIFA 1986 di Meksiko. Dia memimpin timnas Argentina menuju gelar juara dengan penampilan yang luar biasa. Salah satu momen paling ikonik dalam sejarah sepak bola terjadi saat Maradona mencetak gol "Tangan Tuhan" dan "Gol Abadi" dalam pertandingan perempat final melawan Inggris. Gol-gol tersebut menjadi simbol kehebatan dan kreativitas Maradona.

Selama karier klubnya, Maradona meraih kesuksesan di klub seperti Barcelona dan Napoli. Di Napoli, dia membantu klub meraih dua gelar Serie A Italia dan meraih status legenda di kota tersebut. Maradona adalah sosok yang menginspirasi dan menjadi harapan bagi banyak penggemar Napoli yang terpinggirkan.

Kehidupan Pribadi dan Kontroversi Di luar lapangan, Maradona memiliki kehidupan yang kontroversial. Dia berjuang melawan kecanduan narkoba dan terlibat dalam masalah hukum. Namun, dia juga dikenal karena keterlibatannya dalam kegiatan amal dan dukungannya kepada masyarakat kurang mampu.

Warisan dan Pengaruh Warisan Maradona sebagai pemain sepak bola yang legendaris tetap hidup hingga hari ini. Gaya bermainnya yang unik, kreativitas dalam mengendalikan bola, dan keberanian untuk menghadapi lawan dengan kecepatan dan keahliannya telah menginspirasi generasi pemain sepak bola muda di seluruh dunia

Di dunia sepak bola, satu nama yang tak terlupakan adalah Diego Armando Maradona.  Ia lahir pada 30 Oktober 1960 di Villa Fiorito, pinggiran Buenos Aires, Argentina, Maradona tumbuh dalam kehidupan yang tidak mudah. Namun, dengan bakat sepak bola yang luar biasa, ia mampu mengatasi segala rintangan dan menjelma menjadi salah satu pemain terbaik sepanjang masa.

Maradona dibesarkan dalam keluarga sederhana. Ayahnya adalah seorang buruh, sedangkan ibunya adalah seorang rumah tangga. Namun, sejak kecil, Maradona menunjukkan cinta dan bakatnya di dunia sepak bola. Ia bergabung dengan klub muda Los Cebollitas dan segera menarik perhatian banyak orang dengan keterampilannya yang mengagumkan.

Pada usia 16 tahun, Maradona dipanggil untuk membela tim senior Argentinos Juniors. Debutnya sebagai pemain profesional datang pada 20 Oktober 1976, dan sejak itu, tak ada yang bisa menghentikan langkah kereta api talentanya. Pada periode ini, ia memperoleh julukan "El Pibe de Oro" atau "Anak Emas" karena kemampuan ajaibnya di atas lapangan hijau.

Pada tahun 1982, Maradona bergabung dengan klub Barcelona di Spanyol dengan biaya transfer yang rekor pada saat itu. Namun, adaptasi ke budaya baru tidaklah mudah baginya. Meski mengalami beberapa tantangan, ia berhasil mencatatkan 38 gol dalam 58 penampilan bagi klub tersebut. Keterampilan dan kepiawaian Maradona dengan bola cukup untuk membuat dunia sepak bola terpesona.

Namun, puncak kariernya datang ketika ia menerima tawaran dari klub Serie A Italia, Napoli, pada tahun 1984. Walaupun menjadi klub medioker saat itu, kehadiran Maradona memberikan angin segar bagi Napoli. Dalam tujuh tahunnya bersama Napoli, dari tahun 1984 hingga 1991, ia meraih beberapa gelar bergengsi, termasuk dua scudetto Serie A, Coppa Italia, dan Piala UEFA.

Bukan hanya di klub, Maradona juga menjadi tulang punggung tim nasional Argentina. Ia memimpin tim nasional Argentina meraih gelar Piala Dunia FIFA pada tahun 1986 dengan penampilan yang luar biasa. Gol legendaris "Tangan Tuhan" dan "Gol Abadi" dalam laga perempat final melawan Inggris yang kian mengukuhkan posisinya sebagai pemain fenomenal.

Namun, bersamaan dengan kejayaannya di dunia sepak bola, Maradona juga mengalami banyak kontroversi dan kesulitan di luar lapangan. Keterkaitannya dengan narkoba dan masalah pribadi lainnya terkenal di seluruh dunia. Meskipun demikian, Maradona adalah sosok yang bisa menggerakkan jutaan orang dengan keberanian dan kekuatannya di lapangan. Salah satu momen paling mengharukan adalah ketika ia memimpin Napoli menjuarai Scudetto untuk kali pertama dalam sejarah klub, membawa kegembiraan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Setelah pensiun sebagai pemain, Maradona menjalani karier sebagai pelatih. Dia melatih beberapa klub di Argentina dan juga menjadi pelatih tim nasional Argentina pada Piala Dunia FIFA 2010. Meski tak berhasil meraih kesuksesan yang sama, dia tetap dicintai dan dihormati oleh banyak orang di Argentina dan seluruh dunia.

Kehidupan Maradona adalah contoh nyata akan perjalanan hidup yang penuh perjuangan dan ketabahan. Dalam setiap momen yang sulit, Maradona mampu mengatasi semua hambatan dengan kerja keras, bakat luar biasa, dan tekad yang kuat. Dedikasi dan semangat yang ia tunjukkan di dalam dan di luar lapangan harus menjadi inspirasi bagi kita semua.

Sayangnya, pada 25 November 2020, Maradona meninggal dunia karena serangan jantung di rumahnya. Dunia sepak bola kehilangan salah satu ikon terbesarnya. Namun, warisan dan kenangan dari kehidupan dan karier Maradona akan terus hidup dalam hati dan pikiran para penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Diego Armando Maradona adalah seorang pria yang mencerminkan keindahan sepak bola. Dengan kepiawaian dan intuisinya yang luar biasa, ia mampu mengubah permainan menjadi karya seni yang mempesona. Meskipun tak sempurna sebagai manusia, Maradona adalah legenda hidup yang menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia. Semoga cahaya dan hikmah dari perjalanan hidupnya akan terus memberikan inspirasi dan semangat bagi generasi selanjutnya. (*)

Lihat Bola Selengkapnya

Terlihat jelas bahwa sepak bola menjadi olahraga yang paling diminati oleh orang Indonesia. Mulai dari penggemar pemain sepak bola dalam negeri hingga pemain kelas dunia yang memiliki banyak prestasi.

Dalam dunia sepak bola tentunya setiap tim memiliki pemain unggul yang diakui keahliannya dalam olahraga ini. Kali ini aku akan memberikan ulasan tentang 10 Pemain Legenda Sepak Bola Dunia yang mungkin beberapa belum kalian ketahui. Yuk, simak selengkapnya ya!

Berikut penjelasan singkat terkait 10 Pemain Legenda Sepak Bola Dunia.

Pemain sepak bola satu ini menjadi salah satu pemain terbaik yang berasal dari Italia. Permainan lapangannya selalu memikat para penggemarnya, lho. Tidak hanya kehebatan dalam bermain di lapangan, Roberto juga memiliki kunciran rambut yang menjadi ciri khasnya.

Perjalanan karir Roberto Baggio yang kurang lebih 30 tahun selalu memberi kesan pagi para penggemar sepak bola. Teknik dribbling yang dia lakukan merupakan ciri khas dari cara bermainnya juga. Kehebatannya Roberto ini sampai dijuluki bahwa ada malaikat yang selalu bernyanyi di sekitar kakinya. Roberto juga menguasai teknik tendangan bebas melengkung.

Bagi para penggemar olahraga sepak bola dunia pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama Pelé. Permainan lapangannya yang handal sempat membuat Pelé menduduki peringkat satu posisi pemain sepak bola terbaik sepanjang masa, lho. Bahkan pada umurnya yang saat itu 17 tahun, ia sudah menggemparkan sepak bola dunia dengan kehebatannya.

Sampai umurnya yang 24 tahun sepanjang karirnya, Pelé sudah mencetak lebih dari 1000 gol. Tidak sampai disitu saja, Pelé juga meraih berbagai penghargaan individu sebagai pemain sepak bola dan juga memenangkan beberapa pertandingan seperti Piala Dunia dan juga FIFA.

Pemain sepak bola yang biasa juga dipanggil dengan Zizou ini merupakan salah satu pemain terbaik pada masanya. Pemain sepak bola yang lahir pada 23 Juni 1972 ini memenangkan berbagai pertandingan bergengsi bersama timnya.

Zizou pernah memenangkan Piala Dunia pada tahun 1998 dan juga mencetak gol bersama Real Madrid ke gawang Bayer Leverkusen pada final Liga Champions lalu. Zizou memiliki ciri khas dengan gaya dan kelincahannya yang tenang dan juga seimbang. Selain Liga Champions dan Piala Dunia, Zidane juga pernah meraih penghargaan sepak bola Ballon d’Or.

Siapa yang tidak kenal dengan Cristiano Ronaldo? Cristiano Ronaldo juga kerap kali memiliki panggilan dengan sebutan CR7. Perjuangannya untuk mencapai titik kesuksesan ini tidaklah mudah.

Pemain sepak bola yang lahir pada 5 Februari 1985 ini pertama kali ditemukan oleh pelatih berkebangsaan Skotlandia yang bernama Sir Alex Ferguson. Sampai saat ini CR7 sudah memenangkan Ballon d’Or sebanyak lima kali, lho. Selain itu ia juga pernah memenangkan pertandingan pada Liga Champions, UEFA Nations League, dan juga memiliki gelar pemain terbaik FIFA.

Pemain sepak bola kelahiran 21 Juni 1955 ini sudah memiliki jejak di olahraga sepak bola pada abad ke-20 dan bertahan dalam jenjang karirnya selama dua dekade, lho. Michel Platini yang berasal dari Perancis ini dikenal juga sebagai playmaker andal. Nomor punggung angka 10 nya itu selalu tampil hebat pada setiap pertandingannya.

Michel Platini juga pernah meraih penghargaan Ballon d’Or selama tiga tahun berturut-turut. Ia juga membawa Perancis memenangkan gelar Kejuaraan Eropa pada tahun 1984 dengan mencetak total 9 gol dalam 5 kali pertandingan.

6. Alfredo Di Stefano

Pemain sepak bola legendaris ini lahir pada 4 Juli 1926 dan sudah memiliki berbagai macam penghargaan sepanjang jenjang karirnya. Alfredo Di Stefano sering juga disebut dengan nama Seta Rubia. Selama karirnya ia pernah memenangkan kategori sebagai “Pemain Spanyol Terbaik” bahkan 4 kali selama karirnya, lho.

Ia juga berhasil memenangkan penghargaan seperti Ballon d’Or pada tahun 1957 dan 1959. Bahkan salah satu pemain legendaris yaitu Michel Platini juga mengakui kehebatan Alfredo Di Stefano ini, lho. Kecerdikannya pada saat bertanding membuat dirinya sangat dikagumi oleh banyak orang. Sayangnya Alfredo Di Stefano sudah meninggal dunia sejak 7 Juli 2014.

Diego Maradona dapat dibilang memiliki tubuh yang lebih kecil dibandingkan pemain sepak bola dalam timnya. Meskipun demikian, Diego Maradona memiliki keterampilan mengontrol bola yang baik, lho. Pemain sepak bola kelahiran 30 Oktober 1960 ini juga memenangkan berbagai pertandingan bergengsi seperti FIFA, Bola Emas Piala Dunia dan juga sepatu Emas Piala Dunia.

Diego Maradona juga dikenal sebagai pemain yang berani, jenius, dan terampil. Keahliannya ini membawa kampung halamannya Argentina menjuarai pertandingan bergengsi. Ia juga pernah memenangkan Copa Del Rey dan Supercopa Espana untuk klubnya, Barcelona.

Pemain sepak bola asal Amsterdam, Belanda ini adalah seorang pelopor pembawa ide brilian yang menggemparkan dunia yaitu “Total Football” kepada Ajax, Barcelona, dan tim nasional Belanda. Johan Cruyff bersama dengan timnya juga meraih beberapa gelar liga dan 3 kejuaraan Eropa, lho.

Johan Cruyff juga tidak kalah dengan pemain sepak bola legendaris lainnya. Ia memenangkan penghargaan Ballon d’Or sebanyak 3 kali pada tahun 1971, 1973, dan 1974. Pemain sepak bola satu ini juga pernah memenangkan Bola Emas Piala Dunia pada tahun 1974 dan pernah memimpin timnya pada posisi kedua di Piala Dunia tahun 1974. Sayangnya ia sudah meninggalkan kita pada 24 Maret 2016 lalu.

Pemain yang berasal dari Argentina ini menempati posisi ketiga sebagai pemain sepak bola terbaik sepanjang masa, lho. Lionel Messi yang berasal dari Argentina ini dikenal dengan gaya free kick-nya. Messi juga dikenal sebagai playmaker yang mampu mengarahkan bola hingga teman satu timnya bisa mencetak gol dengan sempurna.

Messi pernah memenangkan penghargaan Ballon d’Or sebanyak enam kali. Pertandingan bergengsi seperti Liga Champions, Piala Dunia Antarklub FIFA dan juga Pemain Terbaik FIFA juga pernah ia raih.

Pemain sepak bola ini lahir pada 20 Desember 1998 dan masih terbilang sangat muda untuk jenjang karir dan kesuksesan yang ia raih sampai saat ini. Saat Piala Dunia 2018, Mbappe yang berusia 23 tahun itu memenangkan pertandingannya dan berkontribusi pada negara atas kemenangannya.

Saat ini ia bermain sebagai penyerang untuk Paris Saint-Germain (PSG) dan tim nasional Prancis. Sampai saat ini Mbappe telah mencetak sebanyak 25 gol dalam 24 pertandingan di semua ajang, lho.

Nah, itu dia 10 Pemain Legenda Sepak Bola Dunia yang berkesan hingga saat ini. Semoga bisa menambah wawasan ya!

BANDUNG, KOMPAS.com - Jagat sepak bola berduka mengiringi kepergian Diego Armando Maradona.

Legenda sepak bola Argentina itu meninggal pada Rabu (25/11/2020) malam WIB karena masalah jantung. Maradona berpulang dalam usia 60 tahun.

Mantan pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, mengaku sangat berduka mendengar kabar meninggalnya Maradona.

Menurut pelatih asal Argentina itu, Maradona adalah pesepak bola dengan talenta luar biasa yang pernah berkiprah di kancah sepak bola dunia.

Banyak orang mengidolai Maradona sehingga kepergiannya membuat banyak orang berduka.

Gomez mengakui, seluruh masyarakat Argentina bersedih atas wafatnya Maradona.

Maka, Pemerintah Argentina pun mengumumkan masa berkabung selama tiga hari untuk mengenang kepergian sang legenda.

Baca juga: Rekor Diego Maradona yang Belum Tersentuh Pemain Mana Pun

"Saya dan banyak orang tentunya sangat berduka. Dia seorang yang hebat. Masyarakat Argentina sangat bersedih atas kepergian Maradona," kata Gomez kepada wartawan, Kamis (26/11/2020).

Duka juga diungkapkan oleh Esteban Vizcarra. Winger Persib Bandung itu merasa kehilangan karena bagi Vizcarra, Maradona adalah idola yang sangat menginspirasinya dalam berkarier di dunia sepak bola.

Vizcarra mengatakan, sosok Maradona memiliki tempat yang spesial di hati orang-orang Argentina.

"Yang pasti saya merasa kehilangan salah satu legenda sepak bola dunia, apalagi untuk orang Argentina dia sangat spesial. Dia adalah sosok yang membuat sepak bola Argentina dikenal sebagai kekuatan besar dalam sepak bola dunia," kata Vizcarra.

Baca juga: Vizcarra dan Tato Maradona: Pengingat Mimpi Jadi Pesepak Bola Dimulai...

Ucapan belasungkawa mengalir deras, bukan hanya dari para pesepakbola, melainkan juga atlet dari olahraga lain hingga tokoh publik.

Hal tersebut cukup membuktikan betapa besar nama Maradona di mata dunia.

Piala Dunia 1986, panggung aksi fenomenal Maradona

Maradona memang sosok fenomenal di jagat sepak bola. Banyak orang mengagumi bakat olah bolanya yang luar biasa.

Selain itu, banyak prestasi ditorehkan Maradona selama aktif bermain. Paling fenomenal, tentunya saat Maradona membawa Argentina juara Piala Dunia 1986 di Meksiko.

Piala Dunia 1986 tak ubahnya panggung pertunjukan bagi Maradona. Menjadi andalan di lini depan La Albiceleste, Maradona menunjukkan performa gemilang selama berlangsungnya turnamen empat tahunan itu.

Paling dikenang dari aksi Maradona di Piala Dunia 1986 tentunya aksi dia saat "mempermalukan" Inggris dalam babak perempat final.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Azteca, 22 Juni 1986 itu, Argentina menuntaskan perlawanan Inggris dengan skor tipis 1-2.

Maradona menjadi bintang kemenangan Argentina melalui dua gol yang dibukukannya. Dua gol tersebut diciptakan Maradona dengan proses gemilang nan kontroversial. Maradona mencetak gol pertama pada menit ke-50.

Baca juga: Maradona, Legenda Sekaligus Sepak Bola Itu Sendiri...

Berawal dari serangan balik cepat, Maradona berhasil merangsek hingga area pertahanan Inggris. Akan tetapi, para pemain Inggris merespons serangan balik tersebut dengan transisi yang baik sehingga menyulitkan Maradona untuk melaju lebih jauh.

Maradona kemudian memberikan bola kepada Jorge Valdano yang sebenarnya sedang mendapatkan pengawalan ketat pemain lawan. Hasilnya, bola berhasil disapu oleh bek Inggris.

Sayangnya, sapuan tersebut malah mengarah ke area kotak penalti Inggris.

Kiper Inggris, Peter Shilton, sudah membaca arah bola tersebut dan bersiap untuk mengamankannya. Akan tetapi, tanpa diduga, Maradona melakukan pergerakan tanpa bola dan langsung melompat untuk bisa menjangkau bola tersebut.

Duel udara terjadi. Logisnya, Shilton seharusnya bisa memenangi duel tersebut. Selain unggul postur, timing Shilton lebih sempurna ketimbang Maradona.

Akan tetapi, dalam sekejap, bola yang hampir ditangkap Shilton tiba-tiba "menghilang" dan malah meluncur ke gawang.

Maradona, Si Pencetak Gol Tangan Tuhan

Wasit pun meniup peluit panjang tanda gol terjadi. Para pemain Inggris memprotes keputusan tersebut karena Maradona mencetak gol dengan tangannya. Akan tetapi, wasit bergeming dan tetap mengesahkan gol tersebut.

Gol kontroversial tersebut kemudian dikenal dengan julukan "Gol Tangan Tuhan". Popularitas gol tersebut terjaga hingga hari ini dan identik dengan sosok Maradona.

Tak lama kemudian, tepatnya pada menit ke-54, Maradona kembali mencetak gol untuk membawa Argentina unggul 2-0.

Proses gol tersebut sangatlah cantik. Maradona melakukan solo run dari tengah lapangan dan berhasil melewati lima pemain Inggris, termasuk Shelton, sebelum akhirnya menceploskan bola ke gawang kosong.

Baca juga: Mengenang Penjelasan Diego Maradona soal Gol Tangan Tuhan

Menjelang laga berakhir, Inggris akhirnya mampu mencetak gol melalui Gary Lineker.

Sayangnya, gol tersebut belum bisa membantu Inggris merebut tiket semifinal. Laga tersebut pun berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Argentina.

Kegemilangan Argentina tak terhenti sampai di sana.

Maradona cs melanjutkan performa impresifnya dengan mengalahkan Belgia 2-0 pada babak semifinal dan menghentikan kedigdayaan Jerman Barat dengan skor 3-2 dalam partai final.

Argentina pun keluar sebagai juara Piala Dunia untuk kali kedua.

Kehidupan setelah pensiun

Setelah tiga kali teruji positif dalam tes obat tiga tahun kemudian, dia pensiun sebagai pemain sepak bola dalam usia 37 tahun. Meski demikian, masalah terus melekat pada diri Maradona.

Maradona dijatuhi penangguhan hukuman penjara selama dua tahun dan 10 bulan akibat insiden penembakan menggunakan senapan angin terhadap sejumlah wartawan.

Kebiasaannya mengonsumsi kokain dan minuman keras memunculkan masalah pada kesehatannya. Bobot tubuhnya naik terus hingga mencapai 128 kg. Dia bahkan pernah mengalami serangan jantung pada 2004 sehingga dirawat di unit perawatan intensif.

Operasi bypass-perut pernah dilakoninya untuk mengurangi berat tubuh, dan masuk rehabilitasi di Kuba guna melawan ketergantungan narkoba.

Sumber gambar, Getty Images

Walau dengan segala masalah ini, Maradona diangkat menjadi manajer timnas Argentina pada 2008 dan membawa tim tersebut mencapai babak perempat Piala Dunia 2010. Masa jabatannya usai setelah Argentina kalah 4-0 dari Jerman.

Maradona sempat mengemban jabatan manajer di sejumlah klub dan berbagai komentar dan tingkahnya menjadi tajuk utama pemberitaan.

Ambil contoh, sewaktu dia menjalani operasi bedah rekonstruksi pada bibirnya setelah anjing peliharaannya menggigitnya. Kemudian sewaktu dia mengakui Diego Armando Junior sebagai putranya, yang dilahirkan dari hubungan di luar pernikahan.

Potret gaya hidupnya yang kacau muncul saat dia menghadiri laga Argentina versus Nigeria pada Piala Dunia 2018 di Rusia.

Dia mengungkap spanduk bergambar dirinya, berjoget dengan seorang penggemar asal Nigeria, berdoa sebelum pertandingan, merayakan gol pembuka Lionel Messi dengan gila-gilaan, tertidur, dan mengacungkan jari tengah setelah Argentina mencetak gol kedua,

Sejumlah laporan menyebutkan dia memerlukan perawatan medis setelah peristiwa itu.

Tercela, menginspirasi, menghibur, hebat, di atas segalanya. Diego Maradona. Hidup yang jauh dari biasa.

Dunia sepakbola berduka setelah salah satu maestro terbaiknya sepanjang masa, Diego Maradona, meninggal dunia. Seorang legenda sepakbola Argentina dan Dunia ini sangat berpengaruh perannya terhadap perkembangan sepakbola Modern. Karena banyak pemain top dunia saat ini yang menjadikan Maradona sebagai idolanya.

Maradona, meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) malam WIB karena serangan  jantung. Maradona meninggal di usia 60 tahun. Diketahui sebelumnya Ia belum lama keluar dari rumah sakit setelah dirawat akibat pembekuan darah.

Maradona adalah Ikon dan wajah dari Sepakbola. Permainanya yang penuh skill dan trik fantastis yang sangat menghibur juga pastinya menginspirasi banyak pemain-pemain sepakbola lainnya. Selain itu Di luar dunia sepakbola, Maradona juga aktif sebagai seorang aktifis Anti Penjajahan. Dia sangat vokal untuk menyuarakan kebenaran untuk melawan penindasan dan penjajahan. Itulah mengapa Maradona sangat di cintai seluruh publik dunia.

Maradona mengawali karier profesionalnya di klub Argentinos Junior. Debut profesionalnya terjadi bahkan sebelum berusia 16 tahun, melawan Talleres de Cordoba. Saat itu dia mencetak rekor dengan jadi debutan termuda dalam sejarah Liga Argentina, sebelum akhirnya digeser oleh Sergio Aguero.

Setelah lima musim membela Argentinos Junior, Maradona lantas pindah ke salah satu raksasa Argentina, Boca Juniors. Walau cuma semusim, tapi mengantarkan Boca Juniors memenangi Liga Argentina musim 1981, dan menjadi ikon klub yang di cintai supporter Boca. Prestasi di tahun 1981 pun membuat Barcelona kepincut dan membelinya senilai 5 juta paun, yang menjadi rekor dunia kala itu. Maradona membawa Barcelona memenangi tiga titel: Copa del Rey, Copa de la Liga, dan Piala Super Spanyol. Tapi Maradona tak lama di Barcelona. Ia pergi di akhir musim kedua, setelah terlibat keributan di final Copa del Rey 1984 kontra Athletic Bilbao. Maradonapun mengarahkan tujuannya ke kota Naples.

Napoli menjadi tujuan selanjunya, yang dimana adalah salah satu tujuan terindah dalam karier sepakbola sang Legenda. Karena bersama Napoli-lah, Maradona menghabiskan sebagian besar kariernya. Tujuh musim dilalui di klub asal Naples tersebut, memenangi dua Scudetto dan masing-masing satu gelar Coppa Italia, Piala UEFA, dan Piala Super Italia. Sehingga Maradona sangat di cintai publik Naples bahkan menjadi ikon dari kota tersebut, bahkan sampai saat ini cinta kota tersebut tak pernah padam untuk Maradona.

Pada 1992 Maradona memutuskan untuk melanjutkan petualangannya kembali ke Spanyol, kini Sevilla menjadi tujuannya. Hanya semusim Maradona membela Sevilla dengan catatan yang kurang mengesankan. Kemudian dia memutuskan untuk kembali ke Argentina dengan memperkuat Newell’s Old Boys selama semusim, hingga menutup karier di Boca Juniors.

DI Kancah Internasional, Maradona brhasil membawa Argentina juara Piala Dunia 1986, dengan momen ikonik gol tangan Tuhan dan gol menawannya lewat dribel melewati lima pemain dan kiper Inggris. Selepas gantung sepatu, Diego Maradona juga berkarier sebagai pelatih. Ia pernah menangani timnas Argentina dan sejauh ini sudah melatih sejumlah klub seperti Textil Mandiyu, Racing Club, Al Wasl, Fujairah, Dorados, dan terakhir melatih Gimnasia La Plata, di mana ia masih berstatus pelatih saat meninggal.

Terima Kasih untuk Inspirasimu dan Selamat jalan, Diego Maradona.

Bola.com, Jakarta - Legenda sepak bola dunia, Diego Maradona, dikenal dengan perjalanan karier luar biasanya selama masih aktif bermain. Namun demikian, sebenarnya banyak momen di mana kariernya meredup dan dicap gagal.

Diego Maradona meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) waktu setempat. Ia mengalami serangan jantung di rumahnya, di kawasan Buenos Aires.

Sepanjang kariernya, Maradona menuai sukses manis bersama Boca Juniors, Barcelona, dan Napoli. Ia juga membawa Timnas Argentina memenangi Piala Dunia 1986.

Pada Piala Dunia 1986 Meksiko, Diego Maradona juga keluar sebagai pemain terbaik. Ia mencetak lima gol, dan satu di antaranya dikenang hingga saat ini, yakni gol Tangan Tuhan ke gawang Inggris yang dikawal Peter Shilton.

Di Napoli, ia juga memberikan dua gelar juara Liga Italia Serie A pada 1987 dan 1990. Maradona juga membawa tim berjulukan Il Partenopei juara UEFA Cup 1989.

Di sisi lain, Diego Maradona tak serta merta selalu berhasil dalam kariernya. Ada beberapa momen di mana sang maestro itu mengalami kegagalan. Berikut ini Bola.com merangkumnya.

Berita video, 5 prestasi Diego Maradona di dunia sepak bola